Kolam Ikan dan Hidroponik Bikin Asri Kelurahan Kebagusan

Kolam Ikan dan Hidroponik


Tidak terjamah dan termanfaatkan selama bertahun-tahun, lahan kosong di belakang Kantor Lurah Kebagusan kini menjadi area bercocok tanam dan perikanan yang menarik bagi semua orang, khususnya anak-anak.

Tidak berbeda dengan kantor kelurahan pada umumnya, kantor kelurahan yang berada di Jalan Kebagusan

Kecil IV RT 09/05 Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu terlihat menjemukkan dengan area parkir penuh kendaraan dan hiruk pikuk pelayanan masyarakat.

Namun, melangkahkan kaki mengitari kantor kelurahan, sejuknya suasana seketika terasa.

Derasnya air yang menyemprot ke arah kolam ikan yang memanjang dari ujung pintu belakang hingga musala kantor kelurahan itu menyambut siapa saja untuk berlama-lama.

Terlihat kolam ikan berbentuk persegi panjang itu dibangun dengan menempel dengan teras kelurahan, sehingga mirip dengan saluran air di Jepang yang penuh berisi ikan. Terdapat pula sejumlah tanaman hias yang menambah asri suasana.

Tidak sebatas itu, kolam ikan yang berisi beraneka jenis ikan konsumsi, seperti ikan mas, mujair, bawal serta ikan lele itu pun tersambung dengan kolam ikan yang berada di depan musala. Celah selebar 30 cm pun memberikan kesan air terjun dengan gemericik air yang menyejukkan.

Kolam berukuran 1,5 meter persegi itu tidak menjadi muara aliran, terdapat selokan kecil sepanjang tiga meter yang berkelok menuju sebuah kolam di depan kantin kelurahan. Kolam berbentuk persegi itu pun tersambung dengan sebuah selokan kecil dengan kolam ikan selanjutnya diisi beragam filter air, seperti eceng gondok,pasir dan kerikil.

Kolam itu juga diisi ikan sapu-sapu serta beragam ikan kecil sebagai pembersih.

Sementara, pada ujung kolam terdapat bak dan pompa air untuk mengalirkan air kembali ke kolam utama.

Tidak terbatas pada kolam ikan, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan

Kebagusan, Rizal menuturkan pembuatan kolam juga diselingi dengan penanaman sayuran lewat sistem hidroponik.

Dirinya memanfaatkan pipa pvc panjang yang dilubangi sebagai media tanam tanaman hidroponik.

Pipa tersebut kemudian ditempatkan di kedua sisi kolam utama dengan posisi pipa terendam air.

Sementara, bibit tanaman setinggi empat hingga lima cm ditempatkan dalam balutan kapas.

Dalam waktu sekitar dua minggu, beragam bibit sayuran daun seperti sawi, seledri, kailan dan

lainnya itu katanya dapat dipanen.

"Awalnya itu kita tanam bibit dulu di tanah, nah begitu udah tinggi empat cm dipindah ke kapas.

Kalau udah dipindah gitu udah tumbuh sendiri, kita nggak usah nyiram atau ngasih pupuk,

udah dari kolem ikan aja," ungkap Rizal menunjuk jejeran sawi hidroponik berusia dua pekan.

Ditemui bersamaan, Lurah Kebagusan, Leo menyebut pembangunan kolam ikan dan hidroponik

sebagai bentuk aplikasi urban farming.

Tanpa lahan yang besar, pertanian perkotaan dengan menggunakan teknik hidroponik katanya dapat mudah dilakukan oleh siapa saja.

Selain hidroponik, pihaknya pun memanfaatkan lahan tidur seluas 100 meter persegi yang terletak di belakang kelurahan untuk mengembangkan beragam sayuran buah, seperti cabai, tomat serta tanaman toga.

"Ini sudah panen yang ketiga atau empat kali, semuanya itu buat staf kelurahan atau PPSU atau warga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Bercocok Tanam Dengan Memakai Air

7 Manfaat Tanaman Hidroponik, Mudah Panen dan Kurangi Hama

Desain Pipa Hidroponik Horisontal dan Vertikal